Sabtu, 15 Oktober 2016

Essay Pariwisata

Pada postingan yang kedua ini adalah hasil karya essay sendiri saya mengenai pariwisata dan alternatifnya sehingga dapat meningkatkan ekonmi bangsa dan negara. Dari pada berlama-lama langsung aja kalian baca sendiri postingan di bawah ini yang semoga bermanfaat.


Menggapai Asa Dengan Pariwisata
Oleh :Hermanto/Ilmu sejarah/UNS 2016

            Berbicara mengenai sektor pariwisata merupakan sektor yang  potensial sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha dalam memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pembangunan ekonomi daerah. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa  Penyelenggaraan Kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
            Dengan tujuan pariwisata diatas bahwa sebenarnya Indonesia akan menjadi negara yang maju dengan mengembangkan sektor Pariwisata. Didunia ini  banyak negara-negara yang menggencarkan pariwisatanya agar para wisatawan berkunjung ke tempat wisata negara tersebut. Karena dengan banyaknya wisatawan yang datang ke negara tersebut maka akan meningkatkan pendapatan negara. Selain itu juga akan membuat peluang bagi masyarakat setempat dalam membuat atau menciptakan ekonomi kreatif. Namun tempat tujuan terbaik dan terpopuler saat ini lebih menonjolkan tempat atau objek yang menjadi ikon negara tersebut, misal Paris dengan menara Eifelnya. Hal ini sebenarnya bisa menjadi peluang yang besar bagi bangsa Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki banyak sekali tempat-tempat yang indah dan tidak kalah jika dibandingkan dengan objek wisata di luar negeri. Tidak hanya tempat-tempat wisatanya saja melainkan ditunjang dengan kearifan lokal dan budaya daerah setempat yang sangat beragam.
            Dalam kesempatan kali ini saya sebagai penulis akan mengenalkan lebih mengenai kota kelahiran saya yaitu Banjarnegara. Secara perlahan kota Banjarnegara ini sedang menjadikan  sebagai kota dengan banyak lokasi wisata. Lokasi wisata di Banjarnegara mungkin sudah populer dikalangan wisatawan yaitu pegunungan Dieng. Sebagai tempat destinasi wisata Dieng merupakan tempat yang tidak hanya sekedar menjadi objek wisata. Melainkan dibalik itu terdapat kisah-kisah dan budaya yang terselimut didalamnya.
            Seperti jika diceritkan dalam perwayangan maka dieng memiliki tempat yang digunakan sebagai meditasi salah satu tokoh wayang yaitu kawah Candradimuka. Itu adalah salah satu kisah-kisah dalam tempat atau objek wisata di Dieng. Selanjunya ketika berbicara mengenai budaya orang-orang Dieng, Apasih yang ada dan istimewa didalam masyrakatnya. Secara umum orang-orang di Dieng adalah bekerja sebagai petani sayur-sayuran seperti kentang, wortel, kubis dll. Terus bagaimana budaya yang dapat ditunjukan kepada wisatawan yang datang ke Dieng. Di dieng setiap tahun selalu ada budaya potong rambut gembel dan itu sudah menjadi magnet yang kuat untuk menjaring wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi Dieng. Kemudian yang menjadi kekhasan orang di Dieng yang lainya adalah mereka memakai sarung yang dikalungkan dileher. Kenapa kebanyakan seperti itu ya? Tidak diherankan karena Dieng itu merupakan salah satu pegunungan sehingga suhu di Dieng masuk dalam kategori dingin. Sehingga untuk menghangatkan diri orang-orang di Dieng biasanya menggunakan sarung sebagai penghangat.
            Pegunungan Dieng merupakan salah satu tujuan wisata di Banjarnegara, selain itu masih banyak tempat-tempat wisata yang ada di Banjarnegara. Diantaranya adalah sungai serayu yang dijadikan tempat wisata dengan mengusung tempat wisata dengan tema outbond. Para wisatawan di tempat ini bisa berekreasi dengan alam disepanjang aliran sungai serayu dengan arung jeram. Selain itu para pengunjung juga dimanjakan dengan kondisi alam yang masih alami dengan kesejukan kota Banjarnegara.
            Itulah sekilas mengenai beberapa referensi tempat-tempat wisata yang ada di Banjarnegara, sebenarnya masih banyak lagi namun dalam tulisan ini penulis tidak akan membahas mengenai tempat wisata. Akan tetapi penulis akan membahas kenapa pariwisata bisa dijadikan sebagai alternatif perbaikan ekonomi negara. Sudah barang tentu bahwa ekonomi negara kita saat ini dalam keadaan yang belum bisa dikatakan stabil. Hal itu bisa kita cermati dari nilai kurs rupiah dengan dollar yang tidak menentu kadang kurs rupiah menguat bahkan lebih banyak mengalami penurunan.
            Sebagai akibat dari menurunya kurs rupiah tersebut berbagai bahan pokok mengalami kenaikan harga, khususnya bagi bahan pokok yang diimpor. Selain itu kenakalan para pemegang kekuasaan yang dengan tanpa dosa melakukan tindak korupsi baik individu ataupun dengan berjamaah. Hal itu bukan merupakan hal yang patut dilestarikan dalam budaya masyarakat indonesia. Karena di zaman ini banyak orang pintar namun mereka hanya pintar mengisi kantong sendiri dengan pundi-pundi uang haram. Seharusnya para pemegang kekuasaan itu sebagai orang yang dapat berpengaruh besar dalam meningkatkan perekonomian negara dengan kekuasaan yang dimilkinya. Namun itu semua adalah oknum-oknum yang mementingkan kehidupan pribadi diatas kepentingan orang banyak. Itu adalah sisi gelap penguasa yang gila dunia, dibandingkan dengan oknum-oknum tersebut didalam negara ini masih memiliki orang-orang yang pintar, kreatif, berdedikasi tinggi yang ingin memajukan perekonomian.
            Salah satu cara alternatif dalam memperbaiki perekonomian adalah dengan pariwisata. Tetapi bagaimanakah caranya? Sudah barang tentu bahwa pariwisata itu tidak hanya berdiri sendiri tanpa ada aspek-aspek yang mendukungnya. Diantarannya adalah jasa travel, karena dengan jasa travel ini para wisatawan dapat lebih mudah dalam berwisat dengan harga yang sudah ditentukan diawal. Jangan hanya berfikir bahwa dalam jasa trave kita hanya mengantar customer kita, tetapi kita harus mengemas jasa travel ini dengan hal-hal lain yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Sekarang kita cermati apabila dalam suatu paket travel perjalanan perjalanan itu dilengkapi dengan pemandu wisata. Maka itu akan mempermudah para lulusan pariwisata dalam mencari pekerjaan. Sehingga jangan ada kata lagi lulusan sarjana atau perguruan tinggi tapi menganggur.
            Kemudian pasti didalam usaha travel pasti akan ada bagaian administrasi yang mengurusi bagain keuangan dan lain sebagainya. Dan juga akan ada bagian marketing yang memasarkan produk jasa travelnya. Secara tidak langsung pariwisata tersebut telah membuka beberapa lapangan pekerjaan. Itu hanya dari sektor jasa perjalananya, bahkan belum sampai ke daerah atau obyek wisatanya. Setelah dicermati lagi ternyata masih ada lagi industri ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan berkaitan dengan adanya obyek wisata. Sebagai seorang wisatawan pasti mereka melakukan perjalanan wisata tidak hanya pulang dengan tangan kosong. Peluang tersebut sangat besar potensinya bila dikelola secara menarik sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
            Jika dalam jasa perjalana tersebut dibutuhkan orang yang berpendidikan, akan tetapi dalam industri ekonmi kreatif ini semua kalangan bisa masuk didalamnya. Sehingga hal ini dapat mendongkrak pendapatan dari setiap warga sekitar. Dengan meningkatnya pendapatan masyrakat maka akan mewujudkan kesejahteraan sosial dan perekonmian negara akan semakin meningkat. Sebenarnya apa yang dapat dari ekonmi kreatif ini,  dalam  ekomi kreatif ini dapat dikembangkan dari penduduk sekitar tempat wisata dengan menciptakan oleh-oleh khas daerah tersebut. Bisa berupa pernak pernik ataupun makanan khas dari daerah setempat. Dengan pemasaran yang tepat maka akan banyak wisatawan yang berminat membeli oleh-oleh dan tanda mata dari daerah wisata tersebut.
            Selain mengangkat tanda mata dan oleh-oleh tersebut kita juga dapat mengembangkan potensi hiburan atau kesenian yang ada di daerah tersebut. Sehingga ketika para wisatawan datang mereka akan dimanjakan dengan hiburan dan pulang dengan membawa oleh-oleh dan tanda mata. Lalu apakah hubunganya dengan mengembangkan makanan khas dengan kesenian atau budaya setempat sebagai alternatif dalam memperbaiki ekonomi negara. Sudah pasti ada hubungan yang kuat, misal jika ada suatu makanan khas maka akan membutuhkan bahan dasar dari daerah tersebut. Dengan hal itu maka yang akan memenuhi permintaan pembuatan makanan khas adalah para petani. Sehingga petani tidak lagi kebingungan dalam menjual hasil pertanianya.
            Berikutnya dalam mengembangkan ekonomi kreatif kesenian atau budaya maka akan membutuhkan suatu konsep kesenian yang layak untuk ditampilkan. Dengan kata lain maka para pelaku seni dapat menuangkan karyanya, sehingga mereka memilki tempat untuk mengkreasikan keahlianya dan mendapatkan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Ketika berbicara mengenai kesenian maka tidak akan jauh dari properti kesenian yang dibutuhkan, maka juga akan meningkatkan permintaan properti kesenian kepada para pembuat properti. Dengan kebudayaan yang sangat beragam di Indonesia ini tidak mungkin para wisatawan merasa bosen dengan kesenian yang ada di Indonesia. Karena kesenian juga akan mengalami pembaruan yang lebih menarik tampilanya.
            Dari keterangan diatas bahwa pariwisata dapat menjadi salah satu alternatif dalam memperbaiki perekonomian adalah hal yang dapat terealisasikan. Dengan catatan adanya sistem yang tepat dari pemerintah. Apakah setelah selesai dengan terciptanya iklim pariwisata yang baik tugas kita telah selesai. Tentu saja belum, karena untuk memulai sesuatu itu lebih mudah daripada menjaga yang telah ada. Karena menjaga sesuatu yang sudah tercipta merupakan hal yang sulit dan dibutuhkan  kesadaran bagi para pelaku didalamnya. Demikianlah ungkapan yang dapat penulis ceritakan, karena penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tidak retak. Dalam menulis essay ini sudah barang tentu memiliki kesalahan dalam hal pemakaian kata atau pola kalimat yang digunakan, dan mohon saran dan bimbinganya karena penulis masih berproses dalam belajar menulis.  
           




Tugas Analisis Berita Media Cetak



selamat malam para pembaca blog ini, perkenalkan nama saya herman dan ini adalah postingan pertama saya. ini adalah salah satu tugas kuliah saya yang kebetulan bisa saya upload pada pertengahan malam ini.selamat membaca!!!!!





TUGAS ANALISIS BERITA
MEDIA CETAK

PENGANTAR ILMU SEJARAH


20161015151136.jpeg

Oleh:
                             Nama          : Hermanto
                             NIM            : B0416023
                             Angkatan    : 2016










Kata Pengantar
         
          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga tugas ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbanagan baik materi atau pikiranya.
            Dan harapan penulis semoga tugas ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyaak kekurangan dalam mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini.


                                                                                    Surakarta,15 Oktober 2016


                                                                       
                                                                                    Penulis













Analisis Berita Media Cetak
“Latihan Tempur Angkasa Yudha 2016”

            Angkasa Yudha memang telah menjadi latihan puncak TNI AU yang digelar tiap tahun. Namun, Angkasa Yudha tahun 2016 ini dinilai sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak pihak menilai, latihan yang berlangsung sehari setelah hari jadi Tentara Nasional Indonesia di kawasan Natuna itu menjadi latihan puncak yang terbesar dan tersukses sepanjang sejarah TNI AU. Terbesar karena melibatkan ratusan anggota pasukan khas TNI AU, 46 unit pesawat tempur, 14 unit pesawat tempur, 14 unit pesawat angkut, 6 helikopter, dan 4 pesawat tanpa awak. Tersukses karena berhasil menerjunkan sekitar 400 personel satuan tempur, baik secara statis maupun lewat terjun free fall dan perkenaan target yang mencapai 100%. Tak ayal Angkasa Yudha 2016 menjadi momen yang sayang untuk dilupakan.
            Dalam topik ini penulis akan menganalisis beberapa koran yang telah dikumpulkan antara lain Kompas, Suara Merdeka, dan Joglosemar. Dari ketiga koran tersebut penulis akan menganilisis topik yang sama namun dilihat dari berbagai sumber koran. Tujuan menganilis koran-koran tersebut adalah apakah masing-masing koran membahas hal yang sama atau berbeda antara satu koran dengan koran lainya dengan topik sama yang disajikan. Untuk mempersingkat kata penulis akan memulai menganilisis dari masing-masing koran:
1.      KOMPAS
            Judul yang terpampang dalam koran Kompas tersebut “Presiden: Penguatan wilayah Butuh Konsistensi Pembangunan” itu adalah judul yang digunakan. Kemudian masuk ke isi “Ranai, Kompas-Presiden Joko Widodo mengatakan, penguatan wilayah perbatasan dan daerah-daerah terpencil memerlukan konsisitensi pembangunan dan keamanan,tetapi juga dari sisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.”oleh karena itu, kita ingin menguatkan ekonomi perbatasan, tetapi sekaligus juga pertahanan dan kemanan kita,” ujar Presiden Jokowi saat mengunjungi pembanguna cold storage di kawasan industri perikanan tangkap dan pengolahan terpadu di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Prpvinsi Keppulauan Riau, Kamis(6/10)............dst.”
            Secara garis besar isi dari koran tersebut adalah mengenai pendapat presiden Joko Widodo mengenai penguatan pertahan dan keamanan. Selain itu juga mengenai kedatangan Preiden Joko Widodo dengan didampingi Nyonya Iriana Joko Widodo yang kemudian Presiden mersemikan terminal di Banadar Udara Ranai. Selanjutnya mengenai industri perikanan yang mengutip pernyataan Menteri Kelautan dan Perikana Susi Pudjiastuti bahwa kementrianya membangun wilayah wilayah perbatasan di Natuna, Merauke, Sabang, Biak, Timika, dan Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Susi optimis dalam dua tahun ke depan, Natuna akan menjadi kawasan Industri perikanan yang juga meningkatakan perolehan nelayan. Selanjutnya dalam statement di bawah foto adalah sebagai berikut ”Presiden Joko Widodo, Kamis (6/10), menghadiri acara Manuver Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Pangkalan Udara Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Sebelum menyaksikan latihan, Presiden Jokowi naik ke ke kokpit pesawat SU-30 selama beberapa menit, sesaat setalah turun dari pesawat tersebut, Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna menyematkan Wing Kehormatan kepada Presiden Jokowi.” Seperti itulah garis besar dari koran Kompas mengenai Latihan Puncak Angkasa Yudha 2016. Jadi bisa dianalisis jika menggunakan kombinasi 5W+1H adalah:
Apa isi berita tersebut?
Kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara Manuver Lapangan Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016
Dimana acara tersebut?
Pangkalan Udara Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau
Kapan acara tersebut dilaksanakan?
Pada Kamis 6 Oktober 2016
Siapa yang terlibat acara tersebut?
Presiden Joko Widodo, TNI AU, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, petinggi Pemerintahan.
Mengapa acara tersebut dilaksanakan?
Acara ini terselenggara merupakan latihan yang digelar tahunan.
Bagaimana acara tersebut berlangsung?
Angkasa Yudha 2106 di Pangkalan Udara Ranai, yang ditanadai dengan demonstrasi kemampuan serangan udara, penerjunan pasukan, serta operasi perebutan dan pertahanan udara, presiden juga meninjau sejumlah peralatan tempur.
                                               
2.      SUARA MERDEKA
            Judul yang dipakai dalam koran Suara Merdeka ini adalah “Indonesia Unjuk Gigi di Natuna”. Kemudian untuk bagian isinya  adalah “Jakarta-Indonesia mulai unjuk gigi atas kedaulatanya di wilayah perbatasan, termasuk di Kepulauan Natuna dan peraiaran sekitar yang berdekatana dengan area konflik China Selatan. Unjuk gigi Indonesia itu tidak hanaya berbentuk latihan tempur Angkasa Yudha 2016 dalam rangka HUT ke-71 TNI, tetapi juga peresmian berbagai sarana penunjang pengembangan kawasan. Dalam kunjunganaya ke Natuna, presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia memiliki 17 ribu lebih pulau dari Sabang hingga Merauke. Sudah saatnya Indonesia memandang laut dan langit sebagai penghubung dan pemersatu Indonesia,bukan pemisah. “Karena itu saya sangat menghargai pembangunan terminal Banadara di Natuna dengan dana APBD kabupaten dan runway dibangun TNI AU. Saya harap, kerja sama seperti ini dapat terjadi di seluruh provinsi di Indonesia,” kata Presiden Jokowi ketika meresmikan terminal Banadara Ranai yang menandai pembukaan penerbangan komersial di Kabupaten Natuna, Kamis (6/10)..........dst”
            Secara keseluruhan isi dari koran Suara Merdeka mengenai topik diatasa adalah pendapat Presiden Joko Widodo mengenai pembangunan terminal Bandara Ranai. Selanjutnya yaitu mengenai perintah Presiden Joko Widodo kepada Menhub Budi Karaya Sumadi untuk mencari maskapai penerbanagan sebanayak mungkin untuk masuk ke Banadara Ranai. Selain itu juga diceritakan mengenai kedatangan Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan pejabat pemerintah. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga mememriksa kecanggihan kokpit Su 17/30. Selanjutny juga diceritakan mengenai latihan tempur dan kegiatan Prsiden setelah acara itu yaitu ke Selat Lampa meninjau pembangunan cold storage.
            Selain hal diatas juga dibahas mengenai pembangunan kawasan perikanan di Selat Lampat yang masih berada dikawasan Natuna. Selanjutnya untuk statement yang berada di samping foto adalah “TINJAU ALUTSISTA: Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo(kiri), Kepala Staf Angkatan Udara(KASAU) Marsekal TNI Agus Supriatna(kanan), meninjau alutsista yang digunakan dalam puncak Latihan Tempur Angkasa yudha 2016 di Natuna, kepulauan Riau, Kamis(6/10). Demikianlah gambaran umum mengenai sumber berita koran Suara Merdeka yang membahas topik Angkasa Yudha 2016. Jadi bisa dianalisis jika menggunakan kombinasi 5W+1H adalah:
Apa isi berita tersebut?
Kehadiran presiden Joko Widodo dalam acara Latihan Tempur Angkas Yudha 2016.
Dimana acara tersebut?
Di Natuna, kepulauan Riau
Kapan acara tersebut dilaksanakan?
Pada kamis 6 Oktober 2016
Siapa yang terlibat acara tersebut?
Presiden Joko Widodo, Petinggi TNI, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Petinggi Pemerintahan, TNI AU.
Mengapa acara tersebut dilaksanakan?
Latihan di Natuna merupakan salah satu latihan rutin tahuna, dan latihan di Natuna itu bukan merupakan latihan yang pertama kali dan tidak ada tujuan lain terkait konflik Laut China Selatan.
Bagaimana acara tersebut berlangsung?
Dalam kesempatan tersebut presiden meninjau alutsista TNI AU yaitu Sukhoi Su 27/30, T-50i, Hawk 100, dan super Tucano beserta sejumlah persenjataanya. Dalam latihan sejumlah pesawat tempur Angkatan Udara yang terdiri atas Sukhoi 27/30 MK dan F-16 Fighting Falcon melakukan pengeboman dengan sasaran kapal di laut yang berbatasan dengan Laut China Selatan. Latihan juga tidak hanya melibatkan kendaraan perang, tetapi juga menampilkan kemampuan personel TNI AU dalam melacak dan menyergap sasaran di permukaan melalui terjun statis.
3.      JOGLOSEMAR
            Judul dibagian depan yang diapakai dalam koran Joglosemar adalah “Presiden Jokowi Jajal Peswat Sukhoi SU-30”. Selanjutnya untuk masuk kebagaian isinya yaitu “NATUNA-Presiden Jokowi meninjau Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016 di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Dalam kesempatan itu Jokowi mencoba pesawat Sukhoi SU-30. Presiden Jokwoi hadir didampingi Ibu negara Iriana Jokowi, Kamis (6/10). Begitu tiba, Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berjalan kaki menuju lokasi parkir pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 di Apron Banadara Ranai...........dst.”  itu merupakan cuplikan penggalan koran Joglosemar.
            Secara garis besar isi dari koran tersebut adalah dimulai kedatangan Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang melihat alutsisita TNI AU. Selanjutnya Presiden Jokowi memeriksa kecanggihan kokpit Sukhoi SU-30 dan menyempatkan diri untuk duduk didalamnya dan memakai helm tempur Pesawat Sukhoi. Setelah itu ada penyematan Wing Kehormatan oleh kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna. Lalu Jokowi bergabung dengan pejabat dan tamu undangan yang hadir untuk menyaksikan Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016.
            Setelah itu di akhir topik tersebut ada pendapat dari KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna bahwa menurutnya secara keseluruhan acara berlangsung lancar, namun masih ada kekuranagan yang seharusnya dapat diperbaiki. Seperti iyulah gambaran umum mengenai sumber berita koran Suara Merdeka yang membahas topik Angkasa Yudha 2016. Jadi bisa dianalisis jika menggunakan kombinasi 5W+1H adalah:
Apa isi berita tersebut?
Kedatangan Presiden Joko Widodo di Puncak Latihan tempur TNI AU Angkasa Yudha 2016.

Dimana acara tersebut?
Banadara Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.
Kapan acara tersebut dilaksanakan?
Pada Kamis 6 Oktober 2016.
Siapa yang terlibat acara tersebut?
Presiden joko Widodo, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna, Petinggi Pemerintahan, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, TNI AU.
Mengapa acara tersebut dilaksanakan?
Tujuan latihan tersebut adalah untuk meningkatkan profesionalaisme para pasukan.
Bagaimana acara tersebut berlangsung?
Dalam latihan itu ditampilkan demonstrasi pertempuran saling kejar pesawat tempur anatar Skhoi SU-27/30 dan dua F-16. Selain itu pesawat Hawk T50i Golden Eagle, serta Super Tucano juga melakuakan unjuk kekuatan di hadapan Jokowi dengan melakukan pengeboman sasaran di Laut Natuna. Tampak pula penerjunan operasi perebutan dan pengendalian pangkalan udara (OP3U) yang menggunakan enam pesawat Hercules C-130 dengan menrjunkan 320 penerjun dan dua pesawat CN-295 yang menerjunkan 88 penerjun secara free fall. 
           
            Demikianlah analisis dari ketiga koran di atas, untuk selanjutnya yaitu penulis akan menyimpulkan apakah topik yang sama dari ketiga sumber koran tersebut diberitakan dengan gaya yang sama atau berbeda. Dan semua itu akan dijelaskan pada bagian kesimpulan.

















Kesimpulan

            Dari ketiga koran diatas yaitu Kompas, Suara Merdeka, dan Joglosemar. Jika kita perhatikan untuk judul yang digunakan pada bagian depan masing-masing koran adalah berbeda yaitu Kompas(Presiden: Penguatan Wilayah Butuh Konsisitensi Pembangunan), Suara Merdeka(Indonesia Unjuk Gigi di Natuna), Joglosemar(Presiden jokowi Jajal Pesawat Sukhoi SU-30) itu jika dilihat dari judul yang digunakan pada bagian depan.
            Selanjutnya pada bagian isi koran Kompas lebih menekankan pada bagian pendapat Presiden Jokowi dan pendapat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Kemudian unruk koran Suara Merdeka adalah menerangkan bagaimana kedatangan Presiden Jokowi, prosos berlangsungnya latihan tempur Angkasa Yudha, membahas mengenai kawasan perikanan dan Banadara Rinai. Lalu yang terakhir adalah koran Joglosemar yang membahas mengenai kedatangan Presiden Jokowi, proses berlangsungnya latihan tempur Angkasa Yudha, dan pada bagian akhir mengenai pendapat KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna.
            Selanjutnya dari foto yang terpampang di koran juga diambil dari sudut yang berbeda sehingga keterangan dibawah foto tersebut berbeda-beda. Dari bukti-bukti di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan topik yang sama dan dengan tanggal terbit yang sama yaitu tanggal 7 Oktober 2016 menghasilkan bermacam-macam pemberitaan. Namun dari bermacam-macam pemberitaan tersebut adalah ada garis besar yang mendasari berita tersebut dan ditambah dari sudut mana pembuat berita tersebut memilih dari perisitiwa unik yang layak untuk diberitakan.
            Demikian kesimpulan dan sebagai penutup sebagai penulis sudah tentu banyak kesalahan penulisan yang ada. Sehmgga penulis memohon maaf kepada para pembaca agar berkenan memberikan saran atau kritiknya, terima kasih semoga bermanfaat.